Menteri Pemuda Olahraga, Dito Ariotedjo, mendapat beberapa arahan dari Presiden Joko Widodo saat dirinya dilantik. Salah satu di antaranya adalah untuk menggalakkan liga antar kampung (tarkam).
Selain itu, Presiden Jokowi juga ingin dirinya melanjutkan program yang telah dibangun oleh Mepora sebelumnya. Presiden ingin industri olahraga Indonesia semakin maju tidak hanya di level nasional tetapi juga di turnamen kampung.
Selain itu, Jokowi juga menginginkan supaya ekosistem industri olahraga Indonesia semakin maju, dan makin terbentuk. Bicara industri Olaraga di level Kampung barangkali Kabupaten Flores Timur dapat dijadikan rujukan khususnya Pulau Adonara. Sebab antusias masyarakat pecinta sepak bola tidak dapat dipandang sebelah mata. Setiap kali digelar turnamen antar kampung penontn selalu berjubel. Berdesakan. Datang dari kampung kampung untuk menyaksikan pertnadingan sepak bola. ini hal loumrah tetapi menjadi potensi industri.
Buktinya, dalam satu tahun turnamenn kampung di Pulau Adonara selalu digelar di berbagai tempat. Satu tahun bisa 10 turnamen digelar, Suburnya turnamen kampung di Pulau Adonara ini memunculkan gengsi klub amatir, klub kampung termasuk membina pemain muda berbakat.
Salah satunya, Baobage Football Club-Baobage FC. Klub kampung yang kerap mengikuti turnamen kampaung yang digelar di Pulau Adonara. Baobage FC tahun 2023 melahirkan salah satu pemain potensial. Namanya Mateus Danu Datalianto Boleng. Pemain yang menggunakan nomor punggung 7 ini memiliki naluri gol mumpuni. Didapuk Pelatih Baobage FC, Qrama Pedang menjadi juru gedor, Mateus Boleng menjelma menjadi striker mematikan.
Dalam tahun 2023, pada tiga turnamen berturut turut Mateus membuktikan dirinya sebagai striker haus gol dengan menggondol sepatu emas atau Top Skor turnamen. Sebut saja, Lamawangi Cup, yang digelar merebut piala Gading Itu, Mateus mengemas empat gol dan menjadi top skor turnamen. Sayangnya laju Baobage FC diturnamen tersebut berhenti di delapan besar.
Tak mau dianggap enteng, Baobage FC lalu mengikuti turnamen Kadiare Cup di Lapangan PAMRI Riangduli. Lagi Lagi Mateus mencatatkan dirinya sebagai Top Skor dengan mengemas Sembilan gol. Sayangnya, sekali lagi Baobage FC kandas di delapan besar.
Pria kampung kelahiran, 02 Desember 2003 ini dilirik Klub kawakan Adonara, BON Kota Waiwerang dalam turnamen M3 Cup di Lapangan Gawerato Badu. Turnamen bergengsi yang mempertemukan klub klub papan atas di Flores Timur. Mateus kembali memberikan bukti bahwa dirinya striker haus gol. Ia mengemas 7 gol dan mencatatkan dirinya sebagai Top Skor. Capaian Mateus Boleng adalah pembuktian Kualitas Anak Anak Regong, Desa Baobage, Kecamatan Witihama, Flores Timur. Capaian Mateus Boleng bersama Baobage FC dengan Manager Yanuarius Kwaelaga ini tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Desa Baobage yang senantiasa melakukan pembinaan terhadap generasi muda Regong melalui Karang Taruna.
Tentang Sepatu Emas
Dilansir dari berbagai sumber, Penghargaan sepatu emas diberikan atas prestasi yang didapatkan para pemain pencetak gol terbanyak dalam satu musim. Ajang ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 1968 dan diberikan oleh L’Equipe selama 3 dekade. European Sports Media juga memberikan penghargaan yang sama mulai tahun 1997. Penghargaan seperti ini sengaja diadakan untuk memberikan semangat bagi para pemain selain membawa nama besar klub. Sudah ada beberapa pemain yang berhasil mendapatkan penghargaan ini adalah Lionel Messi dan Wayne Rooney.
Wayne Rooney menerima sebuah penghargaan khusus yang diserahkan secara langsung oleh The Three Lions, Sir Bobby Charlton. Penghargaan khusus ini atas apresiasi 50 gol yang telah Rooney ciptakan bersama timnas Inggris. Sepatu berbahan logam mulia yang dianugerahkan kepada Wayne Rooney, dibuat menggunakan sepatu Rooney sendiri. Penutup kaki yang digunakan menjadi sepatu berharga merupakan sepatu yang digunakan pemain usia 29 tahun ini ketika mencetak gol ke 50-nya untuk MU pada Liga Primer. Benda kemenangan ini, akhirnya dijadikan sepatu emas yang melambangkan gol ke 50 Wayne Rooney.
Proses Pembuatan Sepatu Emas
Pembuatan sepatu emas tidak bisa dilakukan sembarang orang, karena dalam proses pembuatannya membutuhkan ketelitian dan keahlian khusus. Sepatu Rooney kemudian diberi lapisan yang terbuat dari tembaga serta dielektrifikasi, sehingga inti logam yang terbuat dari tembaga pada sepatu ini terbentuk dengan kuat. Namun, sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya, perlu dilakukan pengecekan kembali inti tembaga, untuk memastikan sepatu siap melalui tahap pengerjaan berikutnya. Jika sudah terbentuk inti logam yang kuat, maka sepatu Rooney masuk ke tahap pemolesan. Setelah melalui tahap pemolesan, benda ini telah siap untuk dilapisi lapisan emas. sebelum melapisi sepatu ini dengan emas, maka perlu dilakukan pengecekan kembali inti tembaga, untuk memastikan penutup kaki tersebut siap melalui tahap pengerjaan berikutnya.
Tahap terakhir merupakan pelapisan emas pada penutup kaki. Pertama, mereka akan melelehkan logam mulia murni 24 karat, setelah itu sepatu dicelupkan ke dalamnya. Setelah itu, maka akan terbentuk lapisan logam mulia 24 karat diatasnya, dan proses trofi bertahtakan emas 24 karat yang diproduksi oleh pengrajin logam mulia Thomas Lyte pun sudah mencapai tahap finishing. Sepatu emas yang diproduksi bisanya juga akan diberikan tanda atau kode unik didalamnya sebagai petanya bahwa penghargaan ini dibuat langsung oleh Thomas Lyte. (admin)
Komentar Terbaru