Krisis air bersih tentunya memberi pengaruh yang cukup besar bagi setiap makhluk hidup yang tinggal di bumi. Hal tersebut dapat terjadi karena air adalah salah satu unsur terpenting yang menunjang kehidupan bagi seluruh Hidup. Persoalan krisis air bersih tentunya tidak hanya terjadi di satu daerah tertentu, tetapi juga pada beberapa daerah yang ada di Indonesia. Permasalahan kelangkaan air ini berakar dari perolehan sumber air bersih yang memburuk dan juga ketersediaan sumber air yang menipis.

Faktor-Faktor Penyebab terjadinya krisis Air bersih adalah : (1). Populasi Air yang semakin berkurang, sedangkan Jumlah Makluk Hidup makin hari makin bertambah. (2). Sistem Pertanian Modern. Jaman Duluh Masyarakat bertani menggunakan Alat pertanian tradisional seperti Cangkul, Tofa dan Alat-alat lainnya, sedangkan Zaman Sekarang Masyarakat menggunakan Racun Pestisida, Gremason dan berbagai jenin racun lainnya, sehingga dapat menggakibatkan banyak pohon yang mati sehingga dapat mempengaruhi humus Tanah dalam menyimpan Debet AIr Semakin Berkurang.

Pemerintah Desa Bao Bage dalam juga sangat prihatin dengan permasalahan Air Bersih yang dialami oleh Masyarakat sehingga Pemerintah berupaya ketika Jadwal Air keluar langsung dialihkan ke Bak Penampung di Depan Kantor Desa agar, setelah itu dijual ke Masyarakat dengan harga yang relatif Murah, 3 Ember Rp. 2.000,00, dan 1 Drom Rp. 15.000,00. Harga ini dapat dijangkau Oleh Warga Masyarakat Desa Bao Bage karena rata-rata kondisi Ekonomi Masyarakat bisa dikatakan masih berada diatas rata-rata. Pelayanan untuk Air Bersih terjadi pada saat Jam kantor dan diatur langsung oleh Kepala Dusun masing-masing.